Meski tak di selimuti kabut, tapi tersemat kekuatan yang sering disebut-sebut.
Hari ini cerah, tak hujan seperti biasanya, seorang gadis remaja duduk di samping ibundanya yang sedang menonton tivi. Kebetulan acara tivi itu menyajikan peluang bisnis dari seseorang yang bukan apa-apa menjadi jutawan.
Melati sangat tertarik akan hal itu... Hingga ia berkata bada ibunya. . .
"Bu, melati pengin berbisnis"
"Udah, kamu sekolah dulu yang bener"
"Tapi aku punya modal secara keahlian kan ?"
"Ya, kamu memang pintar dalam berbagai hal"
"Kan rugi kalo nggak dimanfaatin"
"Kamu itu konsentrasi aja ke sekolah, nggak usah mikir uang dulu. Nanti kalo udah kuliah kamu kan bisa nyambi cari uang"
"Hmm"
"Hmm"
"Kalo masalah uang kamu minta berapa to ? Apa kurang uang jajanmu ?"
"Udah cukup kok"
"Lha terus ?"
"Aku cuma pengen punya pemasukan sendiri. Siapa tau bisa punya mobil mewah, rumah yang lebih gedhe dari ini"
"Halah, itu urusan nanti"
Melati bukan terlahir di keluarga kekurangan.
Orang tuanya cukup terpandang. Bahkan rumahnya cukup luas dan megah serta terparkir mobil yang mulus-mulus di garasinya.
Sebenarnya Melati tidak pernah protes tentang rumahnya,
tetapi ia selalu memikirkan rumah megah yang lebih dari itu..
Ayahnya memiliki pengetahuan bisnis yang luar biasa, buku-buku tentang bisnis memenuhi isi rak buku ayah Melati.
Mungkin obsesi Melati berasal dari ayahnya, yang selalu ditentang ibunya apabila ingin berbisnis dengan alasan yang ada-ada saja.
Tabungan ayah melati memang lebih dari cukup, tetapi ibu melati menganggap bahwa ayah Melati tak tahu arti bersyukur..
Melati pernah mendengar cerita dari neneknya, bahwa ketika ayahnya masih kuliah ia selalu mendapat beasiswa.
Melati terdiam sejenak dan berpikir,
"Apakah itu yang membuat ayah sukses sampai seperti ini ? Dulu ia sangat mementingkan pendidikannya, hingga beasiswa selalu jatuh ketangannya. Tetapi bagaimana denganku... Prestasi akademis sekolah pas-pas-an, padahal IQku di atas rata-rata. Terkadang aku depresi karena sekolahku. Satu keinginanku saat ini, aku ingin bebas !!! Namun aku takut mengecewakan mereka, karena mereka berharap banyak padaku. Tetapi, bisakah aku ? Apa karna aku malas belajar ? Apa karena aku terlalu memikirkan uang uang dan uang ?"
Ayah, Ibu... Maafkan melati. Tapi suatu saat nanti Melati akan menjadi orang yang sukses dan tidak akan mengecewakan kalian seperti sekarang
0 komentar:
Posting Komentar