Subscribe:

Rabu, 18 April 2012

tank

gue juga punya TANK
~tank yang satu ini (tidak) ampuh untuk perang~


sikat gigi

jangan menyikat gigi anda dengan benda ini !


gitar

ini koleksi gitar gue....


gelang

:o:___:o:
gelangkuuuu.....





kalung eksentrik


ngajarin adek buat kalung. padahal buatanku 'ora nggenah'..
~.~

pencil case



Karna my pencil case rusak, dompet terdesak... jadi aku buat aja sendiri,, hemat ^.^

Kids


Nih gambar aku buat pas pelajaran bhs. Inggris nya Bu Anggar.
Hehee,, maap bu. Habisnya ngantuk sih

Jumat, 13 April 2012

Pemain sepak Bola dengan Senyum Termanis

Ini nih 10 pemain sepak bola dunia yang punya senyum maut (versi Dedytha). Dijamin cewek-cewek bakal meleleh melihat senyum mereka yang penuh pesona. Langsung aja, cekidott !!!


  • Posisi 10 => Roque Santa Cruz (Paraguay, Real Betis)
    Pria yang tingginya nyaris 190 cm ini, memiliki senyum yang fantastic dengan susunan gigi yang rapi.



  • Posisi 9 => Alessandro del Piero (Italy, Juventus)
    Ada yang rela berpaling dari senyumnya ? Nggak ada.



  • Posisi 8 => Mesut Ozil (Jerman, Real Madrid)
    El Buho juga punya senyum maut lho...


  • Posisi 7 => Aleandro Rosi (Italy, AS Roma)
    Lihat dulu deh, senyuman cowok kelahiran 17 Mei 1987 ini... (left, blue)

  • Posisi 6 => Kaka (Brazil, Real Madrid)
    Siapa sih yang nggak kenal Kaka ?
  • Posisi 5 => Theo Walcott (Inggris ,Arsenal)
    Lelaki eksotik ini memiliki senyuman yang wawww....
  • Posisi 4 => Robin van Persie (Belanda, Arsenal)
    Cukup satu kata : MEMPESONA

  • Posisi 3 => Fernando Gago (Argentina, AS Roma)
    Manis ya.....
  • Posisi 2 => Dimitar Berbatov (Bulgaria, Manchester United)
    Selain bermata tajam, Berba juga punya senyum yahuud...
  • Posisi 1 => Lukas Podolski (Jerman, FC Koln)
    Ini bener-bener aw aw aw (sampai bingung bikin kata-kata), hmm..








    Selasa, 03 April 2012

    ABCD


    Ketika otakku mulai bermemori
    Kumencari alam sekitarku
    Atas kulihat bintang
    Bawah kupandang tanah
    Tak jauh waktuku
    Awal kutatap dunia baru
    Mudah kumengerti itu
    Dunia yang menerbangkanku
    Jadi anak terpadu
    Dalam cerita formal
    Kumengenal ABCD
    Empat pemula dari dua puluh enam
    Ribuan detik berlalu
    Kata dan kalimat muncul di hidupku
    1234 adalah unsur ke dua
    Variasi 1234 begitu banyak
    Langka untuk manusia
    Ingat semua
    Namun, di sisi lain
    Api yang berkobar dalam hati
    Terus menuliskan
    "Aku pasti bisa"
    Terus melukiskan
    "Cerahnya masa depan"
    Edukasi harus berjalan
    Demi masa mendatang

    Melawan Jiwa



    Sepi
    Tak bertepi
    Nyala api
    Suara sapi
    Semua bersatu dalam jiwaku ini

    Malam Sensasional



    Malam yang sebal
    Alam tak menggumpal
    Bagai bunga yang kumal
    Tanpa ada sesal
    Di makhluk sosial
    Ingin kubuat minuman sensasional

    Jumat Kliwon Tanpa Hantu

    Jumat kliwon telah berlalu
    Belum sempat berburu hantu
    Makhluk halus jangan malu-malu
    Aku pengen lihat kamu

    Alami + Ilmiah


    Ketika angin berhembus tajam
    Satu dua daun mulai jatuh
    Bersama para hijau pemula
    Melayang di bawah ranting rapuh

    Sadar akan sumber daya
    Menjadi rangkaian gaya
    Terwujud jutaan karya
    Hasil cipta manusia

    Alami ilmiah bersatu
    Senyawa jenius beradu

    Kekal Kalahkan Akal


    Sepasang matamu memaksaku terpaku
    Setiap hela nafasmu adalah nadiku
    Satu senyuman kalahkan rembulan
    Genggaman tanganmu itu ikatan

    Bagai rawa menggumpal
    Terpenjara dalam cinta yang kekal
    Menguju sehatnya akal
    Untuk hati yang kental

    Bukan Trigonometri


    Tahukah engkau
    Aku punya satu hati
    Mengertikah engkau
    Sudah tak bisa tercacah lagi
    Apabila terbagi
    Sama saja memutilasi

    Hati ini sederhana
    Berisi darah yang tiap tetesnya adalah namamu
    Bermassa 100 gram yang mampu takhlukanmu
    Berwarna merah yang berani atasi kamu

    Setiap manusia
    Punya sebuah cerita
    Dalam otak internal
    Terselip sebuah nama
    Sama sepertiku
    Meski tak seindah lagu
    Tak sekuat serdadu
    Hanya sebatas kalbu
    Namun bukan cinta yang kaku
    Disetiap sudut kukagumimu
    180 derajat putaran matamu
    Memaksaku terpaku

    Cintaku sederhana
    Bukan rumus aljabar
    Yang perlu menjabarkan rayuan
    Satu per satu untuk terlontar

    Bukan pula trigonometri
    Sin : Sesaat INdahnya
    Cos : untuk KAU Sakiti
    Tan : TANpa perasaan

    Ini adalah geometri
    Tersusun dari titik kejujuran
    Terwujud garis ketulusan
    Sempurna menjadi bangun perasaan
    Di setiap sudutnya
    Tergores derajat cinta

    Sudut-sudut cinta
    1 derajat bermakna
    360 derajat sempurna
    Tahan badai
    Tahan hujan
    Tanpa air mata
    Tiada main hati
    Sedikit main mata

    Mata Dollar Seorang Remaja



    Kota kecil yang indah..
    Meski tak di selimuti kabut, tapi tersemat kekuatan yang sering disebut-sebut.
    Hari ini cerah, tak hujan seperti biasanya, seorang gadis remaja duduk di samping ibundanya yang sedang menonton tivi. Kebetulan acara tivi itu menyajikan peluang bisnis dari seseorang yang bukan apa-apa menjadi jutawan.
    Melati sangat tertarik akan hal itu... Hingga ia berkata bada ibunya. . .
    "Bu, melati pengin berbisnis"
    "Udah, kamu sekolah dulu yang bener"
    "Tapi aku punya modal secara keahlian kan ?"
    "Ya, kamu memang pintar dalam berbagai hal"
    "Kan rugi kalo nggak dimanfaatin"
    "Kamu itu konsentrasi aja ke sekolah, nggak usah mikir uang dulu. Nanti kalo udah kuliah kamu kan bisa nyambi cari uang"
    "Hmm"
    "Kalo masalah uang kamu minta berapa to ? Apa kurang uang jajanmu ?"
    "Udah cukup kok"
    "Lha terus ?"
    "Aku cuma pengen punya pemasukan sendiri. Siapa tau bisa punya mobil mewah, rumah yang lebih gedhe dari ini"
    "Halah, itu urusan nanti"

    Melati bukan terlahir di keluarga kekurangan.
    Orang tuanya cukup terpandang. Bahkan rumahnya cukup luas dan megah serta terparkir mobil yang mulus-mulus di garasinya.
    Sebenarnya Melati tidak pernah protes tentang rumahnya,
    tetapi ia selalu memikirkan rumah megah yang lebih dari itu..

    Ayahnya memiliki pengetahuan bisnis yang luar biasa, buku-buku tentang bisnis memenuhi isi rak buku ayah Melati.
    Mungkin obsesi Melati berasal dari ayahnya, yang selalu ditentang ibunya apabila ingin berbisnis dengan alasan yang ada-ada saja.
    Tabungan ayah melati memang lebih dari cukup, tetapi ibu melati menganggap bahwa ayah Melati tak tahu arti bersyukur..

     Melati pernah mendengar cerita dari neneknya, bahwa ketika ayahnya masih kuliah ia selalu mendapat beasiswa.
    Melati terdiam sejenak dan berpikir,
    "Apakah itu yang membuat ayah sukses sampai seperti ini ? Dulu ia sangat mementingkan pendidikannya, hingga beasiswa selalu jatuh ketangannya. Tetapi bagaimana denganku... Prestasi akademis sekolah pas-pas-an, padahal IQku di atas rata-rata. Terkadang aku depresi karena sekolahku. Satu keinginanku saat ini, aku ingin bebas !!! Namun aku takut mengecewakan mereka, karena mereka berharap banyak padaku. Tetapi, bisakah aku ? Apa karna aku malas belajar ? Apa karena aku terlalu memikirkan uang uang dan uang ?"

    Ayah, Ibu... Maafkan melati. Tapi suatu saat nanti Melati akan menjadi orang yang sukses dan tidak akan mengecewakan kalian seperti sekarang

    PELANTIKAN KIR


    PELANTIKAN KIR DIMENSI SMA NEGERI 1 WONOGIRI. 21-22 Januari 2012. Posisiku dalam peristiwa ini menjadi seksi dokumentasi yang seksi sekali + pengatur kegiatan caraka malam siang. O ya, namaku DEDYTHA. Cewek bermuka Japanese semi Javanese. Langsung aja ke TeKaPe !
                Alkisah pelantikan KIR kali ini, banyak tragedi eksentrik yang patut dan layak untuk dirasani...
    v  Kaos Kaki
    Lathifah si ketua pelaksana bilang, “Semua senior masuk barisan !”
    Aku langsung menuju ke dua orang junior di depanku. Lebih tepatnya aku di depan barisan bukan masuk barisan. Dara Putri dan Beril, langsung aja aku periksa kaos kaki mereka pakai penggaris pinjaman. Alhasil nggak ada yang pas 4,44 cm dan 99,9 mm. Aku suruh maju aja mereka berdua biar dapet konsekuensi. Setelah itu, aku lupa ada satu orang lagi yang aku ukur kaos kakinya apa nggak. Yang jelas yang sekiranya salah langsung aku tunjuk.
    “Kamu salah. Kamu salah. Salah. Salah. Salah.”
    Maklum, aku udah males ngukur, hehee.

    v  Makan Malam
    Malam yang indah. Tanpa badai, tanpa hujan. Aroma semerbak bunga kamboja tak tercium. Setan ? Mana, mana, mana ? Kok nggak muncul ?
    XII IPA 1 menjadi tempat kami melepas kelaparan. Dinner romantis 64 orang J
    Sebelumnya kami foto-foto dulu. Pake camdig-nya Yosie or Dewi. Katanya Dedytha seksi dokumentasi ? Betul. Tapi nggak punya camdig. Hape pun mati kehabisan batray. Buat nampang di proposal aja.
    Kami menemukan beberapa orps. Menurut istilah astral, orps adalah awal kemunculan makhluk halus. Banyak banget orpsnya. Yang paling gedhe ada di atasnya Mega dan di jendela belakangnya Bona.
    Awwrrr.....

    v  Caraka Malam
    Semilir angin membelai tubuh. Angin malam yang merasuk pori-pori. Mata yang sipit mungkin akan semakin sipit.
    Sesuatu yang tidak terlalu ekstrim. Terkesan menyenangkan dengan sedikit komedi horor. Hal yang ditunggu-tunggu yaitu caraka malam.
    Baru aja junior membentuk barisan sesuai kelopoknya. Brukkhh.... Rena !!!
    Ya sudah, caraka malam di ikuti 31 junior.
    Aku memperingatkan pada mereka semua, “Mangkat 31, mulih 31. Ora kena kurang, ora kena nambah”.
    Maklum, aku yang paling wajib bertanggung jawab atas kegiatan caraka. Kalau ada yang kurang akan menjadi tanggungan bersama, repot kan ? Kalau nambah, itu artinya.......................

    v  Tak Seorangpun Benar
    Pemeriksaan barang pe-er apa ya ? Lupa.
    Singkat cerita aja, entah semua junior atau nyaris semua junior maju untuk mendapatkan konsekuensi.
    Tapi ada seorang junior yang masih berdiri tegak di tempat. Padahal kanan kiri depan belakang udah nggak ada temennya. Langsung aja aku getak dia, dengan segala emosi membara.
    “Ngapain kamu masih di sini !? Nggak liat temen-temennya pada maju dapet konsekuensi !?”, wajah ganas.
    “Udah dapet konsekuensi, kak”, dengan wajah memelas.
    Aku menatap wujud si cewek imut berkerudung yang aku lupa namanya selama beberapa detik, dengan mata tajam sejuta kemarahan.
    (“Asem i, tiwas nggetak malah bocah kae mau marai aku mlecek”, kataku dalam hati.)

    v  Tanda Tangan
    Nggak ada yang lengkap, meski ada satu atau dua orang junior yang hampir lengkap, kurang dua atau tiga senior saja. Pas pemeriksaan tanda tangan, habis-habisan deh getakannya. Suaraku bisa dibilang nggetak level Internasional, SCREAM !!!
    Senior A : “Ini kenapa nggak lengkap ?”
    Senior B : “Kalian itu ngapain aja ? Nggak mau kenal sama senior ?”
    Senior C : “Senior nggak penting, kak”
    Senior D : “Mau kalian itu apa ?”
    Senior E, F, G, H, danseterusnya teriak-teriak nggak jelas juga karena tanda tangan.
    Aku nyari sasaran buat digetak secara acak, akhirnya Febrina yang diberi kesempatan.
    “Kenapa cuma dapet segini ?”
    “Kemarin saya banyak ulangan, kak. Terus bla bla bla....”
    “Lima hari dek !? Masih aja banyak alasan !”
    Aku mengakhiri getakanku yang saat itu khusus untuk Febrina. Kemudian, aku nggetak semua junior. Dengan suara ala screamo versi Dedytha.
    “Lima hari dek, untuk cari tanda tangan !”
    Aku berjalan ke belakang barisan. Saat itu aku berpapasan dengan Otniel. Dia memberiku kode “empat hari”. Aku ketawa-ketawa sendiri di belakang barisan junior. Merasa bersalah dan menganggap bukan pengalaman yang memalukan. Sebenarnya dari percakapanku dengan Febrina, aku menyadari sebuah kesalahan kecil tentang hari untuk tanda tangan. Tapi bagaimana pun juga, harus bersikap profesional. Nggak mungkin kan bilang “Lima hari, dek !” terus ada ralat “Eh, empat hari”.

    v  Lukisan
    Tragedi konyol di kelompok 8. Beril membawa lukisan milik kelompoknya.
    Dedytha         : “Ini siapa yang nggambar ?”
    Beril                : “Kelompok”.
    Waktu bertanya, posisiku agak serong, jadi aku bisa melihat dengan jelas Bona yang berdiri tepat di belakang Beril. Anehnya nih kelompok, Bona sama Beril nggak kompak kata-katanya.
    Bona              : “Saya, kak”
    Beril                : “Kelompok, kak”
    Nggak usah aku tanya-tanya dan nggetak-nggetak lagi, nggak mungkin semua orang dalam satu kelompok terjun langsung ngurusin satu lukisan. Aku mbatin aja, “Bona terlalu jujur”.
    Menurutku yang paling penting, makna dalam sebuah lukisan yang dibawa setiap kelompok diketahui oleh setiap anggotanya.

    v  Evaluasi
    Di lapangan basket. 32 junior dipaksa menutup mata mereka dengan kain tipis yang dilipat berulang.
    Suara khas senior saat pelantikan menggema. Dahsyat ! Dan tidak merdu. Lagi-lagi suara screamo ala Dedytha meluncur. Memenuhi seisi lokasi.
    Dibalik penderitaan junior, beberapa senior berfoto ria. Hahahasikk...
    Aku berpose di antara mereka.
    Tiba saatnya proses siraman. Semula aku kering. Kemudian agak basah karena kecipratan. Dan sangat basah karena ulah Farrika dan seorang junior cowok kalo nggak salah si Wahyu.
    Karena tanggal 21 sore dan 22 pagi aku nggak mandi (tapi tetap gosok gigi), lumayan dapet kesempatan kesiram air. Dan itu udah sore lagi, jadi dapat disimpulkan bahwa lebih dari 24 jam saya tidak mandi tapi tetap wangi. Ya aku siram diriku sendiri aja.
    Pakaian yang aku kenakan saat itu basah semua. Alhasil aku pulang dengan baju berbeda + kolor !

    Minggu, 01 April 2012

    Keluarga Tak Berencana



    Di sebuah kota kecil yang penuh pegunungan, hidup sepasang suami istri.  Usia mereka sudah tidak muda lagi. Sebut saja tua. Tetapi mereka tetap berbahagia tinggal di rumah sederhana mereka. Rumah bercat kuning dengan tiga tingkat serta seluas 700 m². Maklum, anak mereka sudah menikah dan tinggal bersama suaminya.
    Setiap pagi Nenek Aulia selalu membuatkan secangkir teh hijau untuk Kakek Rozzaaq. Alasannya agar kakek Rozzaaq terlihat lebih muda dari usianya saat ini. Tetapi tidak untuk pagi ini. Nenek Aulia menangis sejadi-jadinya. Memandang tubuh Kakek Rozzaaq yang tergeletak di lantai. Tak ada satu goresan pun, namun tak cukup menenangkan hati nenek Aulia. Ketika mengetahui bahwa jantung suami tercintanya itu tak berdetak lagi.
    Air matanya terjun ke pipinya, hingga membasahi tongkat yang terbujur kaku di samping Kakek Rozzaaq. Tongkat itu menjadi saksi bisu atas kematian misterius Kakek Rozzaaq. Pergi ke suatu alam yang kelak semua manusia akan ke sana. Nenek Aulia berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan menikah lagi. Ia berniat akan menjaga kesucian cinta mereka. Karena selama bersama Kakek Rozzaaq, Nenek Aulia tak pernah merasa tersakiti.
    Berbeda dengan Ardhi. Ia tertawa akan semua itu. Yang Ardhi pikirkan hanyalah warisan, warisan, dan warisan. Ardhi sudah memprediksi sebelumnya, bahwa perusahaan Rozzaaq tidak akan jatuh ke tangan Nenek Aulia, karena sudah terlalu tua untuk menjadi pengelola utama perusahaan. Tidak mungkin pula pada Dedytha,

    Ketika Di Gotham City



    Satu tahun lamanya tak bertemu kekasih hati. Terpisah ratusan kilometer, desis jam pasir, dan sekat-sekat alami maupun buatan. Ini gila, kontak lewat handphone saja jarang karena Batman terlalu sibuk dengan urusan bisnis dan misi penyelamatan kabupaten. Terakhir Batman online facebook maupun twitter itu dua bulan lalu. Padahal Inamora sering menulis di wall facebooknya “Hai sayang” tetapi tetap saja nihil jawaban.
    BAni TarjiMAN, itu nama asli Batman. Tarjiman mengganti namanya menjadi Batman hanya ketika ia berubah menjadi superhero berjubah hitam, bertopeng sebatas bawah hidung, berlogo kelelawar. Tetapi ketika Tarjiman menjadi Tarjiman yang asli, ia adalah seorang pengusaha kaya raya, sangat kaya. Cabang-cabang perusahaannya ada di seluruh perjuru negeri, Tarjiman juga bermain saham dibeberapa hotel bintang tujuh. Tidak hanya itu, kekayaannya bisa dipakai 27 turunan !
    Tetapi, memiliki kekasih seperti Batman membuat Inamora galau dan risau. Pasalnya, si Batman agak playboy. Dan itu membuat Inamora kadang nggak nggak nggak kuat, nggak nggak nggak kuat. Jelas saja, ia pernah memergoki Batman dinner berduaan bersama Shannon di sebuah hik. Sakiiiitt rasanya. Shannon merupakan mantan pacar Batman yang katanya jalinan cinta mereka cukup lama. Bukan itu saja ‘maru’ Inamora, masih banyak lagi. Seperti Dewi Kunthi si jagoan pewayangan, hingga si cantik Elina dari negeri Fairytophia.
    Setiap kali Inamora menegur Batman selingkuh, pasti muncul jawaban :
    “Aku bukan seniman hati
    Aku bukan seutas nadi
    Maka maafkanlah kesalahanku
    Yang mungkin