Oleh : Dedytha Nur Annisa
Lihatlah sekujur tubuhku
Para serdadu hijau mati satu persatu
Menjadi mayat coklat nan kering
Hanya bersama tangan-tangan kurus aku hidup
Senantiasa temani tubuh tertua
Kulitku tersayat oleh terik
Perih
Sedih
Ketika tangis pantomim mendera
Tak ada manusia yang sedu sedan
Bahkan semut-semut kecil menutup telinganya
Peluhku tanpa daya
Ragaku miris tak bergaya
Tawa riang anak-anak kecil
Kini hilang secepat tiup angin
Mereka yang biasa bersandar di kakiku
Kini lari entah kemana
Mungkin ke rumah teduh
Tinggalkanku yang lumpuh
Hanya diam dan bersimpuh
Pada siapa aku mengadu ?
0 komentar:
Posting Komentar