Tombak kemenangan diujung mata
Awan biru yang menyongsong
Terik matahari menusuk pori
Di lautan hijau menari-nari
Angan juara terus membayangi
Desiran tangan menembus kalbu
Sang dewa pelindung
Itu julukanmu
Genzo Wakabayashi
Menghapus semangat lawan
Lindungi gawang di depan gapura
Apapun yang terjadi
Nyali tiada terhenti
Kobaran api tak kan hilang
Dirimu gagah berani
Dengan keyakinan bara tubuh
Senyum seolah pangeran
Menyambut hati nan tulus
Andai kau nyata
Kupertaruhkan bukan segalanya
Dalam khayal belaka
Ku ingin bertemu
Selama ku masih tegak
Harapku menatapmu
Walau tak jumpa jua
Hanya sekedar ilustrasi
Dalam hati berilusi

Awan biru yang menyongsong
Terik matahari menusuk pori
Di lautan hijau menari-nari
Angan juara terus membayangi
Desiran tangan menembus kalbu
Sang dewa pelindung
Itu julukanmu
Genzo Wakabayashi
Menghapus semangat lawan
Lindungi gawang di depan gapura
Apapun yang terjadi
Nyali tiada terhenti
Kobaran api tak kan hilang
Dirimu gagah berani
Dengan keyakinan bara tubuh
Senyum seolah pangeran
Menyambut hati nan tulus
Andai kau nyata
Kupertaruhkan bukan segalanya
Dalam khayal belaka
Ku ingin bertemu
Selama ku masih tegak
Harapku menatapmu
Walau tak jumpa jua
Hanya sekedar ilustrasi
Dalam hati berilusi

0 komentar:
Posting Komentar